Kata ‘Barista’
berasal dari bahasa Italia, dan di Italia seorang barista ditujukan
untuk pria atau wanita yang bekerja sebagai bartender, yang pada umumnya
bekerja dibelakang gerai, menyiapkan baik minuman panas (seperti
espresso), dan minuman dingin, beralkohol atau tanpa alkohol. Bukan
hanya khusus sebagai pembuat kopi.
Dalam Sejarah Barista, penamaan barista berasal dari bahasa Italia, yang artinya atau koki kopi sedangkan barista dalam bentuk jamak pada bahasa Italia disebut baristi (untuk jenis kelamin laki-laki atau campuran) atau bariste (untuk kaum perempuan).
Dalam Sejarah Barista, penamaan barista berasal dari bahasa Italia, yang artinya atau koki kopi sedangkan barista dalam bentuk jamak pada bahasa Italia disebut baristi (untuk jenis kelamin laki-laki atau campuran) atau bariste (untuk kaum perempuan).
Istilah baristo adakalanya ditemukan di dalam bahasa Inggris yang mengacu khususnya untuk bartender laki-laki. Tetapi ini merupakan kejadian yang jarang karena pada dasarnya istilah barista biasa digunakan untuk laki-laki maupun perempuan.
Seorang barista ahli yang bekerja dengan mesin yang lebih sederhana, jauh lebih dihargai dibanding seorang barista yang kurang terlatih yang menggunakan mesin-mesin terbaik. Jika personil barista tidak terlatih dengan baik dan tidak tahu bagaimana cara menggunakan peralatan itu sampai ke potensi maksimumnya, hal ini bisa menjadi “cacat” dalam bisnis kedai kopi.
Mesin-mesin espresso, alat penggiling, mug, dan bahkan espresso itu sendiri semuanya merupakan hal-hal yang biasa digunakan barista untuk melayani para pelanggannya. Barista adalah inti dari bisnis kedai kopi. Mereka mengolah produk yang akan disajikan kepada para pelanggan dan memenuhi harapan pelanggan akan sebuah hari yang manis. Barista adalah representasi bisnis kedai kopi itu sendiri. Pelanggan akan selalu meninggalkan kedai kopi/espresso dengan dua citra yang paling menyentuh, kopi dan pelayanan. Tanpa hadirnya barista, mereka tidak akan mendapatkan keduanya.
“Haruslah berupa kemilau yang berkilapan di permukaannya,” begitulah seorang barista profesional menggambarkan susu pada secangkir latte yang sempurna. “Dan panasnya mesti pas – sehingga kulit tidak terasa seperti menggantung di langit-langit mulut.” Ia dapat juga menjelaskan secara detil mulai dari proses penggilingan, mengapa biji-biji diperam dua sampai tiga hari sebelum roasting, mengapa kopi yang terbaik diseduh 40 menit setelah digiling dan mengapa espresso perlu dibuat dalam waktu singkat, 30 detik.
Kopi memang menyihir milyaran orang. Dan baristalah yang menyiapkan dan menyajikan kopi secara profesional. Di Italia, barista berarti “pelayan bar” tetapi sebutan itu juga mengacu pada pembuat kopi secara spesial. Pemilik-pemilik cafe yang cerdas akan menyadari bahwa jika pelanggan-pelanggan mengetahui adanya seorang maestro di belakang mesin pembuat kopi, mereka akan terus berdatangan.
Setiap barista top selalu terpesona akan kopi – dan bahkan sedikit tergila-gila padanya. Untuk menjadi maestro, anda perlu memiliki sedikit “penyakit” obsesif kompulsif. Anda perlu berlatih ratusan kali setiap hari untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, anda perlu untuk memiliki jenis kepribadian yang tidak pernah puas. Ini merupakan suatu hal yang membutuhkan orang-orang yang selalu menginginkan hasil yang perfeksionis.
Dewasa ini orang-orang menghormati seorang barista yang bekerja dengan baik, sebagaimana halnya orang-orang memandang seseorang yang expert mengenai wine
0 komentar:
Posting Komentar